Saturday, April 8, 2017

Episode 9 Novel Rainbow Star

*      QIUN


            Dari celah kerikil-kerikil nampak mengepul asap tipis,  tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup di sekitar situ, tidak seperti bagian kemiringannya yang banyak berjejerkan pohon-pohon segar menyerap sari-sari makanan dari tanah subur pegunungan. Nowi dan Andet berhenti di puncak teratas gunung, berdekatan dengan kawah yang berisi lahar menggelegak, lokasi yang tepat bagi Andet dalam mengeluarkan kekuatan apinya.

            “Di dalam lahar panas itulah makhluk jelmaan keping hitam berada, Kakek Jerolin akan menjelaskannya, tatap kedua mataku..”

            Andet menatap kedua mata Nowi si naga kecil, dan tatapan itu membawa Andet seakan langsung berada di hadapan Jerolin.

            “Andet, makhluk yang akan kau hadapi bernama Qiun, dia adalah kuda berkepala naga, mempunyai kekuatan api dan air. Ia memang paling senang berdiam diri di dalam kawah, semakin lama ia berdiam diri di dalam sana maka kekuatannya akan semakin meningkat. Di keempat kakinya mempunyai mata masing-masing, disitulah titik kelemahannya..” Setelah mengatakan pesan Sesingkat itu lantas Jerolin menghilang, penglihatan Andet kembali berada di depan kawah.

            “Aku paham sekarang, kau mempunyai kekuatan seperti halnya telepati, Menarik...” Andet berkata datar.

            “Jangan kau anggap aku tak berguna..” Nowi membalas.

            Beberapa detik mereka berbincang-bincang, puncak gunung yang diinjak Andet berguncang dahsyat, lahar panas dari kawah meletup-letup ke atas, beberapa kerikil berjatuhan ke dasar gunung. Apakah gunung ini akan meletus? Pikir Andet. Dan ternyata sesosok makhluk muncul dari dasar kawah, sosok Jelmaan keping bintang hitam. Guncangan berhenti tatkala sosok itu telah keluar.
            “Qiun si Kuda berkepala naga, mereka makhluk yang tidak menyukai manusia..” Nowi berkata.

            “Terserah...” Andet tak perduli, sudah berlari mengejar makhluk yang bernama Qiun yang sudah berdiri di atas kerikil.

            “Pyrokinesis Element...” Andet mengeluarkan kekuatan api dari kedua tangannya, menyerang kuda berkepala naga.

            “Kau bodoh Andet, Qiun tidak akan mempan dengan kekuatan api seperti itu..” Nowi berkata dari kejauhan. Benar saja, api serangan Andet dengan mudah dipadamkan oleh air dari Qiun. Qiun membalas serangan, bola api diarahkan ke Andet, dengan lincah Andet mampu mengelakinya. Elemen air menjadi serangan selanjutnya oleh Qiun, air dengan bentuk semacam puting beliung dengan putaran dahsyat mengarah ke Andet, dengan gesit mampu dielakkan oleh Andet, hanya saja air puting beliung berhasil menyentuh Nowi si naga, membuat naga kecil itu terpental jauh. Rasa sakit itu juga dirasakan oleh Andet, jantungnya seakan dicekik.

            “Jangan terlalu jauh dariku bodoh, tidakkah kau sadar jika kau terluka aku juga akan terluka...” Andet berseru kencang, “Menyebalkan sekali..” Andet menggerutu dalam hati.

            Pedang dewi Sri dicabut dari pinggang, sinar kemilaunya menandakan bahwa pedang itu begitu tajam. Nowi terbang mendekati Andet, tanpa menunggu waktu lebih lama lagi Andet kembali mengejar kuda berkepala naga. Ia melayangkan pedang, hanya saja kecepatan Qiun tak mampu tertandingi, beberapa kali Andet menebaskan pedang namun tidak pernah mengenai tubuh makhluk itu. Belum selesai urusan dengan Qiun, monyet-monyet penganggu malah datang dihadapan Andet.

            “Monyet sialan itu lagi...” Andet berhenti sejenak, menatap sebal, ia hendak menebas rombongan monyet dengan pedang, tapi Nowi sudah mendahuluinya menggunakan hawa api, semua monyet akhirnya hitam hangus. Andet tak berkomentar atas kekuatan zoodamnya itu.

***

            Pertarungan Qiun dan Andet berlangsung secara sengit, baik Andet ataupun Qiun menyerang dengan kekuatan Api. Ketika api dari Qiun dan Andet saling berhantaman, terbentuklah sebuah bola api raksasa di puncak gunung itu, bola api yang begitu dahsyat luar biasa, membentuk seperti sebuah matahari yang begitu dekat, sinarnya menyebar luas, sampai puluhan kilometer pun terang benderang, hingga beberapa waktu akhirnya bola api itu meledak, ledakan itu begitu dahsyat sampai pohon-pohon di pegunungan mati terbakar. Andet terpelanting beberapa meter, tangan kirinya mengalami luka bakar meski beberapa detik luka itu sembuh dengan cepat. Pengendali Pyrokinesis memang tidak akan terluka dari api. Jubah merahnya pun tidak mengalami apa-apa, jubah merah itu telah dirancang khusus agar bisa menahan api.

            Andet cepat kembali berdiri, Pedang dewi Sri kembali ia mainkan. Tidak ada kata menyerah dalam diri Anak muda yang satu ini. Ia begitu gigih, tidak heran kalau Andet dipercayakan sebagai ketua pemimpin oleh kakek Jerolin. Dengan sekuat tenaga Andet berlari menghampiri Qiun. Naga setengah kuda itu tampak tidak takut, bahkan nampak kalau kemarahannya meningkat. Dari Mulut Qiun menyemburkan api dahsyat tanda kemarahan. Andet menangkis semburan api menggunakan pedang, Nowi terus terbang mengikuti langkah Andet, dari pedang tersebut sudah nampak percikan-percikan petir kecil. Setelah dekat dari Moncong Qiun, Andet segera melayangkan Sambaran pedang petir.

            Hanya saja pergerakan Andet kurang cepat, Qiun sudah lebih dahulu mengelak. Dia Melompat persis di atas Andet, bola api begitu besar membulat di mulutnya, tak hanya itu, batu-batu besar dari bawah pegunungan tiba-tiba beterbangan ke arah Qiun, lantas api disebarkan ke batu, membuat batu-batu besar tersebut merah padam. Kejadiannya begitu cepat, lalu batu-batu panas dilontarkan ke bawah menyerang Andet bertubi-tubi, Andet membelah batu-batu panas dengan pedang. Namun ada begitu banyak batu-batu berjatuhan, Andet tak mampu menghancurkan semuanya. Nowi mulai menampakkan kekuatannya disitu, ia membesarkan tubuh, lantas Zoodam milik Andet itu terbang dan menepis batu-batu menggunakan ekornya, batu-batu panas akhirnya mampu dilontarkan ke arah kejauhan oleh Nowi. Persis ke arah lautan.

            “Kau lengah..” Andet memanfaatkan ketidaksiapan Qiun si Naga setengah kuda, ia menghampiri Qiun dan  Petir sudah merambat ke arah Qiun. Lagi-lagi serangan Andet gagal, Qiun sudah kembali menceburkan dirinya ke dalam kawah. Qiun mempunyai keempat mata di kakinya sehingga ia mampu melihat pergerakan lawan.

            Andet berhenti sejenak untuk mengatur napas. Ini pertarungan bebas pertamanya, jadi ia masih belum terbiasa akan semua ini. Genggaman ke pedang semakin erat, Andet menyebarkan energi dalamnya ke penjuru pedang, petir semakin besar menyala dari pedang. Tapi tak lama, pedang itu dilepaskan oleh Andet, ia merasakan bahwa tangannya terbakar. Andet rupanya belum terlalu mampu menguasai kekuatan dari pedang tersebut, tangan kanan Andet melepuh dan luka bakar itu tidak sama dengan luka bakar dari api, ia tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Pria muda berambut panjang itu meringis kesakitan. Qiun memanfaatkan itu, ia menghampiri Andet dan langsung menubruk Andet. Andet terpental jauh, Nowi tak tinggal diam ia membesarkan tubuhnya dan langsung menggigit Qiun. Pertarungan antara naga orange dan naga setengah kudapun berlangsung. Terjadi saling gigit-menggigit diantara naga, Nowi menggigit tubuh Qiun dan Qiun menggigit tubuh Nowi, namun gigitan Nowi lebih kencang membuat Kuda berkepala naga tersebut meraung kesakitan.

            “Sekarang..!!” Nowi berkata ke Andet untuk segera menyerang mata Qiun. Meskipun tangan kanan Andet mengalami luka bakar tak membuat pria berwajah dingin tersebut menjadi lemah. Ia mengambil kembali pedang, menyerang Qiun, ujung runcing pedang tepat mendarat ke satu mata di kaki Qiun, Qiun semakin mengaung kesakitan. Satu mata telah berhasil dilumpuhkan, masih ada tiga mata yang harus ditebas. Tiga mata di kaki Qiun menyala merah, menyerap sebagian lahar panas di kawah, tenaganya bertambah semakin kuat, ekor kuda berkepala naga itupun memanjang dan berubah menjadi ekor api. Nowi dipecut oleh ekor Qiun, ia pun terpelanting, denyutan sakit tersebut dirasakan pula oleh Andet.

            “Makhluk ini benar-benar akan menghalangi..” Andet emosi di dalam hati. Dari awal ia memang sudah tidak suka atas kelahiran Zoodam, apalagi jika zoodam-zoodam tersebut merasakan sakit pemiliknya juga akan merasakan sakit.

            “Bagaimana caranya menyerang ketiga mata monster ini..?” Andet beralih ke tujuan.

            Andet pun teringat sesuatu yang pernah Jerolin katakan ketika di dalam tempurung kura-kura.

            Kakek Jerolin pernah berkata ketika mereka masih berlatih. Ketika Mereka berada di dalam gedung latihan buatan Jerolin, kelima pemegang ‘Rainbow Star’ berbaris mendengarkan perkataan kakek yang sudah menjadi guru mereka tersebut.

            “Kekuatan kinesis dalam tubuh kalian dapat diaktifkan ke level yang tak terkira, sekarang kalian masih berada pada kinesis level pertama, level berikutnya dapat diaktifkan apabila kalian semakin sering berlatih dan energi dalam kalian sudah semakin meningkat. Biasanya apabila kinesis telah meningkat ke level berikutnya ia akan muncul dengan sendirinya tanpa disadari.. Terkecuali bagi Pyrokinesis..

            “Andet, Api merupakan energi yang sangat kuat.. Jika mampu dikendalikan api akan menjadi penolong tangguh untuk kamu dan juga untuk bumi kalian.. Namun jika api tak bisa dikuasai, ia akan membuat celaka untuk si pengendali bahkan untuk orang-orang disekitarnya... Pyrokinesis dasar dalam dirimu mampu akif ketika emosi memuncak, itu berarti Pyrokinesis level berikutnya juga akan aktif jika emosi dalam dirimu memuncak.. Hanya saja jika hal itu terus kamu lakukan, akan sangat berbahaya sekali.. Musuh akan memanfaatkan kelemahan tersebut untuk menjadikan kau sebagai pihak dari mereka..”

            Andet mencoba mencerna perkataan terakhir Jerolin.. Satu hal yang ia belum mengerti, “Apa maksud dari musuh akan menjadikan pihak?” Andet melontarkan pertanyaan.

            Kakek Jerolin diam sejenak, ia beranggapan bahwa tak harus menanggapi pertanyaan Andet yang satu ini, “Yang terpenting kau harus berusaha mengendalikan pyrokinesis dalam keadaan tenang tidak dalam pengaruh emosi.. Pyrokinesis level berikutnya kau harus mampu mengaktifkan dalam keadaan tenang.”

            Andet sekarang berusaha untuk mengatur emosi dalam menghadapi Qiun. Ia seakan merasuk ke dalam hatinya sendiri dan menyiram api-api emosi, ia menghilangkan amarah terhadap lahirnya zoodam, mencoba menerima kehadiran makhluk kecil tersebut. Sekejap napas anak laki-laki berambut panjang tersebut mulai teratur. Ia berusaha menyatu bersama api. Sesaat kemudian, terjadi sesuatu pada diri Andet, dalam dirinya mulai memancar api-api, namun berbeda dari api sebelumnya, kali ini api tersebut berwarna putih. Api putih membalut tubuh Andet, Jubah merahnya juga ikut menjadi putih dan membuat ia menjadi manusia api putih yang sungguh menakjubkan.

            “Luar biasa..” Nowi merasa takjub, “Jadi ini Pyrokinesis level dua.. Element api akan berubah warna menjadi putih ketika Andet mengaktifkannya dalam kondisi tenang”

            Andet merasa begitu sejuk karena berbalutkan api putih tersebut, usahanya dalam menghadapi amarah di hati berhasil. “Rupanya ini yang akan terjadi jika aku mengaktifkan Pyrokinesis dalam kondisi terkendali..” Andet memperhatikan sekujur tubuhnya. Dalam pikirannya ia tiba-tiba tahu kekuatan apa saja yang bisa dikeluarkan ketika ia telah mengaktifkan Pyrokinesis level dua. Sebuah busur dan tiga anak panah api putih muncul di tangannya, Andet menarik busur dan memfokuskan arah ke tiga mata kuda berkepala naga. Busur panah ditarik, tiga anak panah melesat membelah udara menuju ke arah mata-mata di kaki makhluk itu.

            “Berhasil..” Kata Nowi.

            Ketiga anak panah berhasil menyentuh mata Qiun, kecepatannya yang luar biasa membuat kuda berkepala naga tersebut tak mampu lagi untuk mengelak. Dan Qiun pun berubah menjadi bintang keping hitam yang melayang ke tangan Andet.

            Andet membuktikan bahwa dirinya termasuk pemegang  Rainbow star yang paling tangguh. Terbukti bahwa dia yang paling cepat dalam menghadapi musuh untuk mengambil kepingan bintang hitam.

Bersambung... Baca Episode 8 DISINI

No comments:

Post a Comment