Saturday, April 8, 2017

Episode 11 Novel Rainbow Star

*      KELUARGA ATAU MASALAH



            Sesungguhnya dibalik semua kejadian ini, dibalik rasa sedih di hati Vera akan keluarganya yang telah menjadi batu akibat perbuatan makhluk yang bernama Gavin itu, tersimpan rasa senang di dalam diri wanita tomboy ini. Paling tidak Vera tidak lagi dibayang-bayangi oleh bayaran uang sekolah yang menekan otaknya. Yah, kehidupan keluarga dari Vera bisa dikatakan keluarga dengan ekonomi menengah kebawah. Kedua orangtuanya bekerja sebagai petani di belakang rumahnya sendiri, meskipun begitu, tanah lokasi sawah itu dan rumah yang mereka tempati bukanlah kepunyaan mereka pribadi. Kesukaran hidup dalam keluarga Vera inilah yang membuat pribadi wanita remaja tersebut kuat layaknya laki-laki.

            Hanya saja, ada rasa kehilangan dalam diri Vera. Dia merindukan kedua orangtuanya, merindukan teman-teman di sekolahnya juga. Vera merindukan masakan dari ibunya, rindu bercengkrama dengan ayahnya. Suatu kali pernah Vera berbicara dengan Jerolin

            “Sesungguhnya aku sedikit senang dengan semua ini kek, dan aku tidak mau ini berakhir... Dengan begini penderitaan keluarga kami bisa hilang”

            Jerolin diam sejenak, memandangi anak wanita tomboy itu dengan tatapan prihatin.

            “Apakah kau tidak merindukan kedua orangtuamu?” Jerolin membuka mulut dengan sebuah pertanyaan. Vera terdiam, mengembuskan napas panjang, pandangannya mengarah ke bawah seakan menembus jauh ke dasar bumi.

            “Kau akan bosan dengan semua ini Vera.. Kau akan merindukan masa-masa saat bumi belum kacau, kau pasti akan merindukannya. Sama seperti yang saat ini tengah aku rindukan, sejujurnya aku rindu dengan Meara dan Gavin..” Suara Jerolin melemah..

            “Kesepian itu menyakitkan.. Sungguh menyakitkan.

            “Dengar nak, akan lebih baik hidup dikerumuni masalah, namun kita masih dapat berkumpul bersama keluarga. Daripada hidup senang tanpa masalah, tapi hidup tanpa keluarga..” Ucapan itu dikatakan Jerolin dengan sangat bertenaga.

Dan kata-kata itu meresap ke dalam diri Vera, memberikan api semangat kehidupan padanya.
Vera tersenyum, mengangguk. “Itu benar..” Pikirnya. “Akan lebih menyenangkan terus berkumpul bersama keluarga..”

            Dengan rasa semangat berkorbar itulah Vera melawan Goul tanpa rasa takut, berkali-kali Goul mendapat sayatan di tubuh. Namun karena dia merupakan seorang Zombie, sayatan-sayatan dari gading putih milik Vera tidak berdampak pada dirinya. Goul terus berjalan dan memberikan cakaran ke Vera, Vera berkali-kali menghindari serangan itu. Hebatnya, Goul mampu mengeluarkan pukulan dengan lidah, serangan itu berhasil ditahan oleh Vera menggunakan Tumbuh-tumbuhan yang muncul dari tanah, hanya saja serangannya begitu kuat, tumbuh-tumbuhan itu patah sehingga serangan Goul berhasil mendarat ke tubuh Vera, membuatnya berdebam menghantam dinding piramida. Debu-debu dari dinding rontok karenanya.Vera mengadu kesakitan, merasa bahwa tubuhnya seakan remuk tak terkira.

            “Argghh..!!” Zombie bernama Goul itu terus mengeluarkan suara menyeramkan. Liur menetes dari tari-taring panjang. Tangannya terus diangkat bersiap untuk mencakar, ia maju bersiap mencekik tubuh Vera. Grin membantu dari belakang, mengeluarkan rerumputan merambat dari tubuhnya untuk menahan pergerakan dari Goul.

            “Kau tidak apa Vera... Cepat tusuk kedua matanya menggunakan gading putih.. Cepaaat.. Makhluk ini begitu kuat..” Grin menahan sebisa mungkin. Tapi ikatan dari tanaman merambat itu tidak cukup kuat menahan pergerakan Goul, dengan sangat mudah Goul memutuskan tanaman. Sekarang ia membalik tubuh, dan langsung menerbangkan serangan ke Grin, lidahnya memanjang. Beruntung Grin mampu mengelak, lidah dari Goul menghantam langit-langit. Gedung piramida sedikit bergetar.

            Vera kembali berdiri, mengatur napas. Lantas dengan cepat kembali menyerang, “Chlorokinesis Element..” Kedua tangan Vera diangkat, dari kedua telapak tangannya muncul tumbuhan merambat dengan ujung yang begitu runcing dan tajam setajam pisau, tumbuhan itu membelah udara, Vera berencana menyerang kedua mata Goul. Namun tidak segampang itu, Goul mampu menangkap tumbuhannya, menghentikan pergerakan dari tumbuhan merambat. Terjadilah tarik menarik, Goul membuka mulut berlendirnya, lidah itu memanjang melilit tanaman merambat memunculkan asap dari tanaman yang disentuhnya, lidah itu terus bergerak menuju ke arah Vera. Mata Vera terbelalak, tak mau terkena serangan itu lagi, ia langsung melepaskan tanaman merambat.

            Sialnya lagi, beberapa monyet anak buah Gavin malah muncul dari pintu, melihat hal itu Goul memancarkan sinar merah dari kedua matanya, mengarahkannya ke monyet-monyet. Langkah monyet-monyet itu terhenti sejenak, sekejap kemudian terjadilah perubahan dalam diri monyet itu, nampak seperti mayat monyet yang kembali hidup. Bukan itu saja, beberapa monyet itupun bersatu dan berubah wujud menjadi zombie monyet sebesar manusia. Tak cukup sampai disitu, Goul mengikatnya dengan lidah lantas menarik Zombie monyet itu kedalam mulutnya. Terjadilah perubahan lagi pada zombie itu, sekarang kepala zombie itu menjadi kepala monyet, buntutnya tumbuh memanjang, dengan pakaian yang sama seperti tuan raja di jaman mesir kuno. Sekarang wujud dari Goul tidak lagi menyerupai zombie, melainkan manusia kera. Dan lebih gilanya lagi, Goul mampu mengeluarkan alat menyerupai pentungan yang ditumbuhi duri-duri tajam.

            “ARGGHHH!!” Auman Goul terdengar menggelegar.

            Mata Vera membulat. Refleks mundur beberapa langkah.

            “Astaga..” Grin berkata pelan.

            “Lebih baik kita lari terlebih dahulu Grin.. “ Vera sudah berlari melewati beberapa pintu, Grin mengikuti dari belakang. Hanya saja langkah mereka terhenti di dekat air kolam, Goul sudah terlebih dahulu menghalangi pintu keluar.

            “Kita harus menghadapi dia Vera, Tidak ada gunanya juga kita berlari..” Grin berkata. Vera mengangguk, mengenggam erat gading putih di tangan kanan. Tak banyak berkata lagi Vera maju dan menyerang berkali-kali, gading putih membelah udara, Vera terus menyambit-nyambitkan Gading putih, namun terus berhasil dielaki oleh Goul.

            “Gerakannya semakin cepat..” Vera berkata dalam hati, napasnya tersenggal. Goul membalas serangan Vera dengan sekali pukulan yang mendarat di perut Vera, Vera lagi-lagi terpental membelah dinding. Kali ini Vera benar-benar merasa kesakitan, berkali-kali lipat dari sebelumnya. Ia terbaring tak berdaya, gading putih terpental.

            “Veraaa...” Grin menghampiri. Melihat Vera terbaring tak berdaya, emosi Grin memuncak. Ia membesarkan tubuhnya, lebah hijau itu mengarahkan sengatan runcing ke arah Goul, hendak menyerang. Grin menyerang dari udara berusaha menancapkan sengatan runcing ke tubuh Goul, lagi-lagi serangan itu mampu dihindari. Dan sengatan runcing dari Grin hanya tertancap ke lantai. Serangan Grin dibalas cepat oleh Goul, satu pukulan berhasil menyentuh tubuhnya, membuat Grin terbental jauh ke pintu keluar. Tubuh Grin kembali mengecil. Sekejap Vera ikut merasakan rasa sakit yang dirasakan Grin. Namun Vera berteriak, “Sekarang Grin!!.” Grin menuruti apa perkataan Vera, dengan cepat Grin menekan tombol di dinding luar pintu. Lantai tepat dipijakan Goul tiba-tiba terbuka, Goul terjerambab ke dalam lubang tersebut. Rencana Vera akhirnya Berhasil.

            Sebelumnya Vera memang sudah merancanakan hal ini. Saat pertama kali Vera dan Grin sampai disini mereka sudah melihat tombol yang terdapat di dinding luar itu. Vera menyempatkan untuk menekan terlebih dahulu tombol apakah itu. Setelah tahu disana rupanya ada jebakan Vera berusaha untuk memancing Goul untuk kesana. Meskipun mendapatkan beberapa kesulitan, Vera bersyukur rencana itu sukses.

            Dengan kekuatan Chlorokinesis Level 2 Vera melilit tubuh Goul disana, Goul tak bisa lagi berkutit, pergerakan dirinya di dalam terbatas.


            “Cuittt..Cuitt..” Vera bersiul memancing supaya Goul melirik ke atas, Vera mengangkat kedua alisnya, Menatap dengan penuh kemenangan. “Chlorokinesis Element...” Dan tanpa menunggu waktu lagi, Vera cepat mengeluarkan kekuatan tanaman, dua tanaman keluar dari telapak tangannya, ujung tanaman yang runcing itu berhasil menembus ke dua mata Goul. Goul memekik kesakitan hingga akhirnya wujudnya berubah menjadi kepingan hitam, Vera mengambil kepingan hitam menggunakan kekuatan tanamannya. Misi Vera pun selesai untuk tahap ini..

Bersambung.. BACA Episode 10 nya DISINI

No comments:

Post a Comment