QIUN
Dari celah kerikil-kerikil nampak
mengepul asap tipis, tidak ada
tumbuh-tumbuhan yang hidup di sekitar situ, tidak seperti bagian kemiringannya
yang banyak berjejerkan pohon-pohon segar menyerap sari-sari makanan dari tanah
subur pegunungan. Nowi dan Andet berhenti di puncak teratas gunung, berdekatan
dengan kawah yang berisi lahar menggelegak, lokasi yang tepat bagi Andet dalam
mengeluarkan kekuatan apinya.
“Di dalam lahar panas itulah makhluk
jelmaan keping hitam berada, Kakek Jerolin akan menjelaskannya, tatap kedua
mataku..”
Andet menatap kedua mata Nowi si
naga kecil, dan tatapan itu membawa Andet seakan langsung berada di hadapan
Jerolin.
“Andet, makhluk yang akan kau hadapi
bernama Qiun, dia adalah kuda berkepala naga, mempunyai kekuatan api dan air. Ia memang paling senang
berdiam diri di dalam kawah, semakin lama ia berdiam diri di dalam sana maka
kekuatannya akan semakin meningkat. Di keempat kakinya mempunyai mata
masing-masing, disitulah titik kelemahannya..” Setelah mengatakan pesan
Sesingkat itu lantas Jerolin menghilang, penglihatan Andet kembali berada di
depan kawah.
“Aku paham sekarang, kau mempunyai
kekuatan seperti halnya telepati,
Menarik...” Andet berkata datar.
“Jangan kau anggap aku tak
berguna..” Nowi membalas.
Beberapa
detik mereka berbincang-bincang, puncak gunung yang diinjak Andet berguncang
dahsyat, lahar panas dari kawah meletup-letup
ke atas, beberapa kerikil berjatuhan
ke dasar gunung. Apakah gunung ini akan meletus? Pikir Andet. Dan
ternyata sesosok makhluk muncul dari dasar kawah, sosok Jelmaan keping bintang
hitam. Guncangan berhenti tatkala
sosok itu telah keluar.
“Qiun si Kuda berkepala naga, mereka
makhluk yang tidak menyukai manusia..” Nowi berkata.
“Terserah...” Andet tak perduli,
sudah berlari mengejar makhluk yang bernama Qiun yang sudah berdiri di atas
kerikil.
“Pyrokinesis
Element...” Andet mengeluarkan kekuatan api dari kedua tangannya, menyerang
kuda berkepala naga.
“Kau bodoh Andet, Qiun tidak akan
mempan dengan kekuatan api seperti itu..” Nowi berkata dari kejauhan. Benar
saja, api serangan Andet dengan mudah dipadamkan oleh air dari Qiun. Qiun
membalas serangan, bola api diarahkan ke Andet, dengan lincah Andet mampu
mengelakinya. Elemen air menjadi serangan selanjutnya oleh Qiun, air dengan
bentuk semacam puting beliung dengan putaran dahsyat mengarah ke Andet, dengan
gesit mampu dielakkan oleh Andet, hanya saja air puting beliung berhasil
menyentuh Nowi si naga, membuat naga kecil itu terpental jauh. Rasa sakit itu
juga dirasakan oleh Andet, jantungnya seakan dicekik.
“Jangan terlalu jauh dariku bodoh, tidakkah kau sadar
jika kau terluka aku juga akan terluka...” Andet berseru kencang, “Menyebalkan
sekali..” Andet menggerutu
dalam hati.
Pedang dewi Sri dicabut dari
pinggang, sinar kemilaunya menandakan bahwa pedang itu begitu tajam. Nowi
terbang mendekati Andet, tanpa menunggu waktu lebih lama lagi Andet kembali
mengejar kuda berkepala naga.
Ia melayangkan pedang,
hanya saja kecepatan Qiun tak mampu tertandingi, beberapa kali Andet menebaskan
pedang namun tidak pernah mengenai tubuh makhluk itu. Belum selesai urusan
dengan Qiun, monyet-monyet penganggu malah datang dihadapan Andet.
“Monyet sialan itu lagi...” Andet
berhenti sejenak, menatap sebal, ia hendak menebas rombongan monyet dengan
pedang, tapi Nowi sudah mendahuluinya menggunakan hawa api, semua monyet
akhirnya hitam hangus. Andet tak berkomentar atas kekuatan zoodamnya itu.
***
Pertarungan Qiun dan Andet
berlangsung secara sengit, baik Andet ataupun Qiun menyerang dengan kekuatan
Api. Ketika api dari Qiun dan Andet saling
berhantaman,
terbentuklah sebuah bola api raksasa di puncak gunung itu, bola api yang begitu
dahsyat luar biasa, membentuk seperti sebuah matahari yang begitu dekat, sinarnya
menyebar luas, sampai puluhan kilometer pun terang benderang, hingga beberapa
waktu akhirnya bola api itu meledak, ledakan itu begitu dahsyat sampai
pohon-pohon di pegunungan mati terbakar. Andet terpelanting beberapa meter,
tangan kirinya mengalami luka bakar meski beberapa detik luka itu sembuh dengan
cepat. Pengendali Pyrokinesis memang tidak akan terluka dari api. Jubah
merahnya pun tidak mengalami apa-apa, jubah merah itu telah dirancang khusus
agar bisa menahan api.
Andet cepat kembali berdiri, Pedang
dewi Sri kembali ia mainkan. Tidak ada kata menyerah dalam diri Anak muda yang
satu ini. Ia begitu gigih, tidak heran kalau Andet dipercayakan sebagai ketua
pemimpin oleh kakek Jerolin. Dengan sekuat tenaga Andet berlari menghampiri
Qiun. Naga setengah kuda itu tampak tidak takut, bahkan nampak kalau
kemarahannya meningkat. Dari Mulut Qiun menyemburkan api dahsyat tanda
kemarahan. Andet menangkis semburan api menggunakan pedang, Nowi terus terbang
mengikuti langkah Andet, dari pedang tersebut sudah nampak percikan-percikan
petir kecil. Setelah dekat dari Moncong Qiun, Andet segera melayangkan Sambaran
pedang petir.
Hanya saja pergerakan Andet kurang
cepat, Qiun sudah lebih dahulu mengelak. Dia Melompat persis di atas Andet,
bola api begitu besar membulat di mulutnya, tak hanya itu, batu-batu besar dari
bawah pegunungan tiba-tiba beterbangan ke arah Qiun, lantas api disebarkan
ke batu, membuat batu-batu besar tersebut merah padam. Kejadiannya begitu
cepat, lalu batu-batu panas dilontarkan ke bawah menyerang Andet bertubi-tubi,
Andet membelah batu-batu panas dengan pedang. Namun ada begitu banyak batu-batu
berjatuhan, Andet tak mampu menghancurkan semuanya. Nowi mulai menampakkan
kekuatannya disitu, ia membesarkan tubuh, lantas Zoodam milik Andet itu terbang
dan menepis batu-batu menggunakan
ekornya, batu-batu panas akhirnya mampu dilontarkan ke arah kejauhan oleh Nowi.
Persis ke arah lautan.
“Kau lengah..” Andet memanfaatkan
ketidaksiapan Qiun si Naga setengah kuda, ia menghampiri Qiun dan Petir sudah merambat ke arah Qiun. Lagi-lagi
serangan Andet gagal, Qiun sudah kembali menceburkan dirinya ke dalam kawah.
Qiun mempunyai keempat mata
di
kakinya sehingga ia mampu
melihat pergerakan lawan.
Andet berhenti sejenak untuk
mengatur napas. Ini pertarungan bebas pertamanya, jadi ia masih belum terbiasa
akan semua ini. Genggaman ke pedang semakin erat, Andet menyebarkan energi
dalamnya ke penjuru pedang, petir semakin besar menyala dari pedang. Tapi tak
lama, pedang itu dilepaskan oleh Andet, ia merasakan bahwa tangannya terbakar.
Andet rupanya belum terlalu mampu menguasai kekuatan dari pedang tersebut, tangan
kanan Andet melepuh dan luka bakar itu tidak sama dengan luka bakar dari api,
ia tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Pria muda berambut panjang itu meringis
kesakitan. Qiun memanfaatkan itu, ia menghampiri Andet dan langsung menubruk Andet. Andet terpental jauh,
Nowi tak tinggal diam ia membesarkan tubuhnya dan langsung menggigit Qiun.
Pertarungan antara naga orange
dan naga setengah kudapun berlangsung. Terjadi saling gigit-menggigit diantara
naga, Nowi menggigit tubuh Qiun dan Qiun menggigit tubuh Nowi, namun gigitan Nowi
lebih kencang membuat Kuda berkepala naga tersebut meraung kesakitan.
“Sekarang..!!” Nowi berkata ke Andet
untuk segera menyerang mata Qiun. Meskipun tangan kanan Andet mengalami luka
bakar tak membuat pria berwajah dingin tersebut menjadi lemah. Ia mengambil
kembali pedang, menyerang Qiun, ujung runcing pedang tepat mendarat ke satu
mata di kaki Qiun, Qiun semakin mengaung kesakitan. Satu mata telah berhasil
dilumpuhkan, masih ada tiga mata yang harus ditebas. Tiga mata di kaki Qiun
menyala merah, menyerap sebagian lahar panas di kawah, tenaganya bertambah
semakin kuat, ekor kuda berkepala naga itupun memanjang dan berubah menjadi
ekor api. Nowi dipecut oleh ekor Qiun, ia pun terpelanting, denyutan sakit
tersebut dirasakan pula oleh Andet.
“Makhluk ini benar-benar akan
menghalangi..” Andet emosi di dalam hati. Dari awal ia memang sudah tidak suka
atas kelahiran Zoodam, apalagi jika zoodam-zoodam tersebut merasakan sakit
pemiliknya juga akan merasakan sakit.
“Bagaimana caranya menyerang ketiga
mata monster ini..?” Andet beralih ke tujuan.
Andet pun teringat sesuatu yang
pernah Jerolin katakan ketika di dalam tempurung kura-kura.
Kakek Jerolin pernah berkata ketika
mereka masih berlatih. Ketika
Mereka berada di dalam gedung latihan buatan Jerolin, kelima pemegang ‘Rainbow
Star’ berbaris mendengarkan perkataan kakek yang sudah menjadi guru mereka
tersebut.
“Kekuatan kinesis dalam tubuh kalian
dapat diaktifkan ke level yang tak terkira, sekarang kalian masih berada pada
kinesis level pertama, level berikutnya dapat diaktifkan apabila kalian semakin
sering berlatih dan energi dalam kalian sudah semakin meningkat. Biasanya
apabila kinesis telah meningkat ke level
berikutnya ia akan muncul dengan sendirinya tanpa
disadari.. Terkecuali bagi Pyrokinesis..
“Andet, Api merupakan energi yang
sangat kuat.. Jika mampu dikendalikan api akan menjadi penolong tangguh untuk
kamu dan juga untuk bumi kalian.. Namun jika api tak bisa dikuasai, ia akan
membuat celaka untuk si pengendali bahkan untuk orang-orang disekitarnya...
Pyrokinesis dasar dalam dirimu mampu akif ketika emosi memuncak, itu berarti
Pyrokinesis level berikutnya juga akan aktif jika emosi dalam dirimu memuncak..
Hanya saja jika hal itu terus kamu lakukan, akan sangat berbahaya sekali..
Musuh akan memanfaatkan kelemahan tersebut untuk menjadikan kau sebagai pihak dari mereka..”
Andet mencoba mencerna perkataan
terakhir Jerolin.. Satu hal yang ia belum mengerti, “Apa maksud dari musuh akan
menjadikan pihak?” Andet melontarkan pertanyaan.
Kakek Jerolin diam sejenak, ia
beranggapan bahwa tak harus menanggapi pertanyaan Andet yang satu ini, “Yang
terpenting kau harus berusaha mengendalikan pyrokinesis dalam keadaan tenang
tidak dalam pengaruh emosi.. Pyrokinesis level berikutnya kau harus mampu
mengaktifkan dalam keadaan tenang.”
Andet sekarang berusaha untuk
mengatur emosi dalam menghadapi Qiun. Ia seakan merasuk ke dalam hatinya
sendiri dan menyiram api-api emosi, ia menghilangkan amarah terhadap lahirnya
zoodam, mencoba menerima kehadiran makhluk kecil tersebut. Sekejap napas anak
laki-laki berambut panjang tersebut mulai teratur. Ia berusaha menyatu bersama
api. Sesaat kemudian,
terjadi sesuatu pada diri Andet, dalam dirinya mulai memancar api-api, namun
berbeda dari api sebelumnya,
kali ini api tersebut berwarna putih.
Api putih membalut tubuh
Andet, Jubah merahnya juga ikut menjadi putih dan membuat ia menjadi manusia
api putih yang sungguh
menakjubkan.
“Luar biasa..” Nowi merasa takjub,
“Jadi ini Pyrokinesis level dua.. Element api akan berubah warna menjadi putih
ketika Andet mengaktifkannya dalam kondisi tenang”
Andet merasa begitu sejuk karena
berbalutkan api putih tersebut, usahanya dalam menghadapi amarah di hati
berhasil. “Rupanya ini yang akan terjadi jika aku mengaktifkan Pyrokinesis
dalam kondisi terkendali..” Andet memperhatikan sekujur tubuhnya. Dalam
pikirannya ia tiba-tiba tahu kekuatan apa saja yang bisa dikeluarkan ketika ia
telah mengaktifkan Pyrokinesis level dua. Sebuah busur dan tiga anak panah api
putih muncul di tangannya, Andet menarik busur dan memfokuskan arah ke tiga
mata kuda berkepala naga. Busur panah ditarik, tiga anak panah melesat membelah
udara menuju ke arah mata-mata di kaki makhluk itu.
“Berhasil..” Kata Nowi.
Ketiga anak panah berhasil menyentuh
mata Qiun, kecepatannya yang luar biasa membuat kuda berkepala naga tersebut
tak mampu lagi untuk mengelak. Dan Qiun pun berubah menjadi bintang keping
hitam yang melayang ke tangan Andet.
Bersambung... Baca Episode 8 DISINI
No comments:
Post a Comment