BANTUAN
DATANG - 2
Kipas dibuka oleh Ling-Ling, dengan
segera ia langsung menyerang Tengu.
Beberapa anak panah meluncur bersama
angin dari kipas menghampiri musuh. Namun, dengan
kecepatan kilat Tengu wanita elang
menghindar. Tak mau menyerah,
kembali Ling-Ling meluncurkan serangan, dan lagi-lagi mampu dihindari oleh Tengu.
“Kecepatannya benar-benar mengagumkan..”
Ling-Ling mendesis. Sedangkan tubuhnya seakan membeku, udara semakin terasa
dingin. Bulir-Bulir salju terus berjatuhan.
Sesekali anak wanita bermata sipit itu terjerambab jatuh, namun ia kembali
berdiri.
Tengu membalas serangan, kedua sayap
dikepakkan, jarum-jarum kecil muncul dari kepakan itu, meluncur ke arah
Ling-Ling. Beruntung Ling-Ling mampu menghindar. Jarum-Jarum kecil mendarat di
lantai es.
Ling-Ling merasa bahwa musuhnya yang
berupa wanita elang itu begitu kuat, ia seakan-akan melihat sosok tersebut
adalah Vera. Yah, dalam tahap latihan Ling-Ling sebetulnya sering memperhatikan
Vera si Wanita tomboy itu, menyelip sebuah kekaguman di hati Ling-Ling
melihatnya. Ling-Ling melihat ada sesuatu yang luar biasa tersimpan di dalam
diri seorang Vera. Dia begitu kuat sebagai seorang wanita, tidak seperti
dirinya yang begitu lemah. Ling-Ling dan Vera telah menjadi teman ketika dalam
tahap latihan. Seringnya Ling-Ling ditenangkan oleh Vera ketika dia menangis
karena rindu bersama keluarganya.
Pada saat latihan Vera mudah sekali
mencerna apa yang diajarkan oleh kakek Jerolin. Ling-Ling iri melihat Vera
mampu mengendalikan tanaman, mengeluarkan buahan dari tangannya, Ling-Ling
sebetulnya mau mendapatkan kekuatan seperti halnya Vera.
Vera dan Ling-Ling juga pernah
melakukan duel, itu merupakan salah satu perintah dari Jerolin, masih
teringat betul bagaimana Ling-Ling dikalahkan oleh Vera. Vera mampu menelan
semua serangan air yang dikeluarkan Ling-Ling melalui tanaman dari tangannya.
“Kau tidak bisa menyerang Chlorokinesis element dengan Hydrokinesis Element Ling-Ling, Tanaman
akan menyerap air karena itu merupakan salah-satu yang bisa membuatnya tumbuh..
Serang Vera dengan kipas..” Jerolin memberi aba-aba ketika itu. Ling-Ling
mengikuti aba-aba dari Jerolin,
ia mengeluarkan kipas, dengan keindahan gerak tubuhnya Ling-Ling mengembangkan
kipas dan mengayunkannya, puluhan anak panah meluncur ke arah Vera membelah
udara dengan kecepatan yang luar biasa. Vera menangkis semua anak panah dengan
gading putih, langkah kaki Vera terus ke depan menghampiri Ling-Ling sembari
terus menangkis.
Tak tinggal diam Ling-Ling kembali menyerang, kali ini hembusan dari kipas
Ling-Ling mengeluarkan beberapa pedang, beberapa pedang mampu di tangkis dengan
gading putih, namun ada satu yang lolos, tepat di depan wajah Vera, tinggal
beberapa senti lagi. Langkah Vera terhenti, hal itu menjadi moment yang
menegangkan, Jerolin dan yang lain yang menonton menahan napas. Dan ternyata
pedang tersebut mampu ditahan oleh Vera menggunakan rumput merambat yang
tiba-tiba muncul dari tanah. Mata Ling-Ling terbelalak, zoodam Vera dan Zoodam
Ling-Ling terpukau. Feri, Andet, Kosmo dan Jerolin berdecak kagum.
“Mampu mengeluarkan tanaman dari
tanah tanpa menyebut nama kinesis, itu artinya Vera sudah mencapai level 2 dari
Chlorokinesis Element..” Jerolin berkata bangga.
“Luar biasa, aku saja bahkan belum
terlalu mahir dalam mengendalikan kinesis..” Kosmo berkomentar.
Setelah menangkis serangan
Ling-Ling, Vera membalas serangan.
Vera memfokuskan diri, menangkupkan kedua tangan di depan dada, lantas tanaman
merambat muncul dari tanah di sekitar Ling-Ling dan langsung melilit seluruh
tubuh Ling-Ling, Ling-Ling berkutit tak berdaya.
“Sekarang bantu Ling-Ling..” Kakek
Jerolin berkata ke Fly-Fly. Zoodam milik
Ling-Ling itupun masuk ke arena, mendekati Ling-Ling. Menggunakan kedua antena
di kepalanya Fly-Fly memotong
tanaman merambat di tubuh Ling-Ling.
Berkali-kali Ling-Ling menyerang
dengan hydrokinesis ataupun dengan
kekuatan kipas, berkali-kali pula Ling-Ling berhasil dikalahkan, dengan begitu
sudah jelas bahwa Ling-Ling benar-benar kalah melawan Vera.
***
“Aaaaa..” Ling-Ling terpental akibat
hempasan dari kepakan sayap Tengu. Sekarang Fly-Fly
berganti menghadapi Wanita elang tersebut. Serangan-serangan air dilayangkan
oleh zoodamnya Ling-Ling, tentu saja serangan tersebut gagal, karena air yang Fly-Fly keluarkan tersebut
berubah menjadi beku.
Ling-Ling tak mau menyerah, ia
bergegas kembali berdiri, melangkahkan kaki, Berlari menghampiri Tengu.
Menyerang menggunakan kipas berkali-kali, Tengu terus menangkis dengan
tangannya,
menghasilkan sebuah ‘dentingan’ seakan besi dihantamkan dengan besi,. Tengu melompat ke atas membelah udara
menggunakan kukunya menghasilkan hujan kuku runcing menyirami Ling-Ling, Fly-Fly yang melihat itu cepat
bertindak mengeluarkan ombak air menyapu bersih hujan kuku.
“Berhati-hatilah Ling-Ling..” Fly-Fly berseru.
Ling-Ling membuka kipas,
mengayunkannya, Puluhan anak panah meluncur mengarah ke tengu, untuk kesekian
kali serangan semacam itu kembali gagal, Tengu meleburkannya dengan kekuatan
angin kencang dari kepakan sayap.
“Ini tidak akan berhasil.. Bagaimana
cara menghadapi wanita elang ini..” Kata Ling-Ling di dalam hati.
Pertarungan antara Ling-Ling melawan
Tengu terus berlangsung begitu lama, Ling-Ling sampai tidak tahu berapa hari
sudah terlewati. Dari keempat lainnya hanya Ling-Ling yang melawan musuh paling
lama, selain karena
Ling-Ling tidak terlalu kuat, musuh yang ia hadapi termasuk musuh tertangguh. Energi wanita bermata sipit dan zoodamnya
benar-benar sudah habis. Sebetulnya Ling-Ling termasuk tangguh dalam hal ini,
bagaimana tidak, ia tidak makan berhari-hari tapi masih mampu berdiri. Hingga
untuk kesekian harinya Ling-Ling benar-benar tak sanggup lagi, ia sudah
berkali-kali terpental karena serangan Tengu. Darah dalam tubuhnya seakan sudah
membeku, benar-benar tidak ada lagi harapan, Fly-Fly pun tak sanggup lagi melayang walau
hanya satu senti.
“Aku tidak sanggup lagi..” Katanya
di dalam hati. Tengu sudah hendak mengakhiri pertarungan, kuku tajamnya bersiap
merobek kulit Ling-Ling. Ling-Ling tak sadarkan diri.
***
“Akhirnya kau sadar..” Kosmo
tersenyum. Ling-Ling memegangi kepalanya
yang masih sakit, melihat di sekitar. Terlihat laki-laki
gemuk yang ia sudah tahu kalau ia adalah Kosmo. Ia sadar bahwa sudah berada di
dalam rumah bundar, Ling-Ling mengembalikan ingatan. “Astaga..” ia spontan
duduk.
“Hei, jangan terlalu banyak bergerak. Kau
masih lemah..” Kosmo memperingatkan,
sembari memegang apel.
“Kosmo.. Bagaimana kau bisa
disini...? Haiyaa.. Kepalaku sakit sekali”
Ling-Ling memegang kepala, Matanya mengedar melihat seluruh ruangan, baru sadar
kalau ia masih berada di hamparan salju.
“Wanita elang itu?” Ling-Ling bertanya.
“Kha-u then-ang saja…” Mulut Kosmo
penuh apel. menelannya. “ketiga jagoan itu akan membereskannya..”
Ling-Ling berdiri, melihat dari luar
jendela, terlihat Vera tengah mengikat Tengu menggunakan tanaman, Feri membantu
menahan dengan kerungan tanah. Dari arah lain Andet menyerang menggunakan
kekuatan api. Ling-Ling memperhatikan, “Apakah serangan mereka akan berhasil?”
tanyanya di dalam hati.
Rupanya tidak. Tengu wanita elang
sudah tidak berada di sana lagi. Vera, Feri dan Andet terkejut. Ling-Ling juga
ikut terkejut, Mata Ling-Ling mengedar mencari dimana keberadaan Tengu.
“DI ATAAASS!!” Ling-Ling berteriak
dari kejauhan. Tengu sudah memutar dirinya membentuk semacam puting beliung,
bersiap menyerang. Beruntung teriakan Ling-Ling tersebut membantu, Vera, Feri,
Andet beserta zoodam-zoodam, mereka cepat menghindar.
Ling-Ling terbatuk setelah berteriak.
“Hei.. Kau harusnya istirahat” Kosmo
memegangi Ling-Ling. “Kau tidak usah khawatir, mereka itu kuat. Bukankah
begitu, Dabo?” Kosmo bertanya ke Dabo.
“Tentu saja, Mereka jauh lebih kuat
dibandingkan kau, Kosmo” Burung kakak Tua itu menjawab. Kosmo melotot.
“Uhuk..Uhukk.. Haiyaa.. “ Ling-Ling
merasa begitu sakit. “Bagaimana kalian bisa sampai kesini, Kosmo? Apakah tugas
kalian sudah selesai?”
Kosmo mengangguk, “Tugas kami sudah
selesai, Makhluk-makhluk musuh kami telah menjadi keping bintang hitam. Vera
telah membantu aku”
“Jadi begitu..” Ling-Ling merasa
tidak terlalu senang. Vera lagi-lagi telah membuktikan bahwa dirinya lebih
hebat. Ling-Ling benci mengakui ini bahwa Vera lebih hebat dari dirinya.
Kosmo memberikan Apel ke Ling-Ling.
Ling-Ling meraihnya, segera melahapnya.
Ling-Ling merasa sedikit baikan
setelah menyantap Apel, ditambah Kosmo telah memberinya minuman hangat. Kosmo
memandang Ling-Ling dengan tatapan ‘aneh’.
“Haiyaa. Kosmo kenapa menatap aku
seperti itu?” Ling-Ling membalas tatapan Kosmo. Kosmo segera membuang muka,
takut jika anak kepang dua tersebut sadar bahwa dirinya menaruh hati.
Terdengarlah suara pekikan Vera dari luar. Ling-Ling sigap berdiri, melihat
keluar jendela. Vera, Feri dan Andet termasuk zoodam mereka sudah tak berdaya,
Feri dan Lion bahkan sudah beku akibat serangan Tengu.
“Haiyaa… Kenapa kau tak bantu
mereka?” Ling-Ling berkata ke Kosmo. Tanpa mendengar jawaban Kosmo ia sudah
berdiri, melangkah keluar. Kosmo yang melihat Ling-Ling sudah berlari,
menyusul. Dabo dan Fly-Fly mengikuti.
“Hydrokinesis Element..” Ling-Ling
Langsung berdiri di hadapan Tengu dan segera menyerangnya. Fly-Fly membantu
menyerang dengan semburan air. Tengu mengelak, Kosmo memberi serangan dengan
kapak, ditangkis oleh tengu menggunakan sayapnya.
Tengu terbang, menghujani mereka
dengan hujan kuku-kuku tajam, Kosmo dan Ling-Ling mengelaki hujan tersebut.
“Wanita elang ini benar-benar tidak
ada rasa lelah nampaknya..” Kosmo meringis. Langsung mengeluarkan element angin
mengarah ke Tengu, Tengu membalas serangan dengan angin dari kepakan sayap, bahkan
angin dari kepakan sayap Tengu lebih kencang, membuat Kosmo dan Dabo
terpelanting.
Ling-Ling melihat keempat temannya
yang sudah tak berdaya. Dalam hatinya ia ingin sekali membantu. Namun Ling-Ling
merasa bahwa dirinya itu lemah. Kekuatan Ling-Ling masih berada pada level
awal. “Andai saja aku mempunyai kekuatan lebih” Kata Ling-Ling di dalam hati.
Tengu bersiap menyerang Ling-Ling
dari Udara, ia melaju turun hendak mencabik-cabik anak perempuan itu. Untung
saja Fly-Fly menyadari itu dan langsung memberikan serangan Semburan air
dahsyat. Tengu terpelanting karenanya. Tengu langsung kembali berdiri setelah
terpelanting, kembali hendak menyerang Ling-Ling. Kecepatannya kali ini begitu
gesit.
“Awass Ling-Ling!!” Kosmo berteriak.
Ling-Ling spontan mengeluarkan kekuatan menghentikan
pergerakan Tengu. Kosmo, Vera dan Andet
tercengang melihat kekuatan yang dikeluarkan oleh Ling-Ling kali ini. “Apa
ini?” Kata Ling-Ling tidak mengerti.
“Dinding air… Dan dinding tersebut
mengurung Makhluk itu.. Jadi inilah level dua dari Hydrokinesis Element..
menakjubkan” Vera berkata.
“Haiya.. Akhirnya kau mampu
mengaktifkan Kinesis Level dua Ling-Ling” Fly-Fly berlonjak senang.
“Jadi inilah level dua dari
Hydrokinesis?” Ling-Ling tersenyum.
BERSAMBUNG.... EPISODE 12 ADA DISINI
No comments:
Post a Comment