KELUARGA
ATAU MASALAH
Sesungguhnya dibalik semua kejadian
ini, dibalik rasa sedih di hati Vera akan keluarganya yang telah menjadi batu
akibat perbuatan makhluk yang bernama Gavin itu, tersimpan rasa senang di dalam
diri wanita tomboy ini. Paling tidak Vera tidak lagi dibayang-bayangi oleh
bayaran uang sekolah yang menekan otaknya. Yah, kehidupan keluarga dari Vera
bisa dikatakan keluarga dengan ekonomi menengah kebawah. Kedua orangtuanya
bekerja sebagai petani di belakang rumahnya sendiri, meskipun begitu, tanah lokasi sawah itu
dan rumah yang mereka tempati bukanlah kepunyaan mereka pribadi. Kesukaran
hidup dalam keluarga Vera inilah yang membuat pribadi wanita remaja tersebut
kuat layaknya laki-laki.
Hanya saja, ada rasa kehilangan
dalam diri Vera. Dia merindukan kedua orangtuanya, merindukan teman-teman di
sekolahnya juga. Vera merindukan masakan dari ibunya, rindu bercengkrama dengan
ayahnya. Suatu kali pernah Vera berbicara dengan Jerolin
“Sesungguhnya aku sedikit senang
dengan semua ini kek, dan aku tidak mau ini berakhir... Dengan begini
penderitaan keluarga kami bisa hilang”
Jerolin diam sejenak, memandangi
anak wanita tomboy itu dengan tatapan prihatin.
“Apakah kau tidak merindukan kedua
orangtuamu?” Jerolin membuka mulut dengan sebuah pertanyaan. Vera terdiam,
mengembuskan napas panjang, pandangannya mengarah ke bawah seakan menembus jauh
ke dasar bumi.
“Kau akan bosan dengan semua ini
Vera.. Kau akan merindukan masa-masa saat bumi belum kacau, kau pasti akan
merindukannya. Sama seperti yang saat ini tengah aku rindukan, sejujurnya aku
rindu dengan Meara dan Gavin..” Suara Jerolin melemah..
“Kesepian itu menyakitkan.. Sungguh
menyakitkan.
“Dengar
nak, akan lebih baik hidup dikerumuni masalah, namun kita masih dapat berkumpul
bersama keluarga. Daripada hidup senang tanpa masalah, tapi hidup tanpa
keluarga..” Ucapan itu dikatakan Jerolin dengan sangat bertenaga.
Dan
kata-kata itu meresap ke dalam diri Vera,
memberikan api semangat kehidupan padanya.
Vera
tersenyum, mengangguk. “Itu benar..” Pikirnya. “Akan lebih menyenangkan terus
berkumpul bersama keluarga..”
Dengan rasa semangat berkorbar
itulah Vera melawan Goul tanpa rasa takut, berkali-kali Goul mendapat sayatan
di tubuh. Namun karena dia merupakan seorang Zombie, sayatan-sayatan dari
gading putih milik Vera tidak berdampak pada dirinya. Goul terus berjalan dan
memberikan cakaran ke Vera, Vera berkali-kali menghindari serangan itu.
Hebatnya, Goul mampu mengeluarkan pukulan dengan lidah, serangan itu berhasil
ditahan oleh Vera menggunakan Tumbuh-tumbuhan yang muncul dari tanah, hanya
saja serangannya begitu kuat, tumbuh-tumbuhan itu patah sehingga serangan Goul
berhasil mendarat ke tubuh Vera, membuatnya berdebam menghantam dinding
piramida. Debu-debu dari dinding rontok karenanya.Vera mengadu kesakitan,
merasa bahwa tubuhnya seakan remuk tak terkira.
“Argghh..!!” Zombie bernama Goul itu
terus mengeluarkan suara menyeramkan. Liur menetes dari tari-taring panjang.
Tangannya terus diangkat bersiap untuk mencakar, ia maju bersiap mencekik tubuh
Vera. Grin membantu dari belakang, mengeluarkan rerumputan merambat dari
tubuhnya untuk menahan pergerakan dari Goul.
“Kau tidak apa Vera... Cepat tusuk
kedua matanya menggunakan gading putih.. Cepaaat.. Makhluk ini begitu kuat..”
Grin menahan sebisa mungkin. Tapi ikatan dari tanaman merambat itu tidak cukup
kuat menahan pergerakan Goul, dengan sangat mudah Goul memutuskan tanaman.
Sekarang ia membalik tubuh, dan langsung menerbangkan serangan ke Grin,
lidahnya memanjang. Beruntung Grin mampu mengelak, lidah dari Goul menghantam
langit-langit. Gedung piramida sedikit bergetar.
Vera kembali berdiri, mengatur
napas. Lantas dengan cepat kembali menyerang, “Chlorokinesis Element..” Kedua tangan Vera diangkat, dari kedua
telapak tangannya muncul tumbuhan merambat dengan ujung yang begitu runcing dan
tajam setajam pisau, tumbuhan itu membelah udara, Vera berencana menyerang kedua
mata Goul. Namun tidak segampang itu, Goul mampu menangkap tumbuhannya,
menghentikan pergerakan dari tumbuhan merambat. Terjadilah tarik menarik, Goul
membuka mulut berlendirnya, lidah itu memanjang melilit tanaman merambat
memunculkan asap dari tanaman yang disentuhnya, lidah itu terus bergerak menuju
ke arah Vera. Mata Vera terbelalak, tak mau terkena serangan itu lagi, ia
langsung melepaskan tanaman merambat.
Sialnya lagi, beberapa monyet anak
buah Gavin malah muncul dari pintu, melihat hal itu Goul memancarkan sinar
merah dari kedua matanya, mengarahkannya ke monyet-monyet. Langkah
monyet-monyet itu terhenti sejenak, sekejap kemudian terjadilah perubahan dalam
diri monyet itu, nampak seperti mayat monyet yang kembali hidup. Bukan itu
saja, beberapa monyet itupun bersatu dan berubah wujud menjadi zombie monyet
sebesar manusia. Tak cukup sampai disitu, Goul mengikatnya dengan lidah lantas
menarik Zombie monyet itu kedalam mulutnya. Terjadilah perubahan lagi pada
zombie itu, sekarang kepala zombie itu menjadi kepala monyet, buntutnya tumbuh
memanjang, dengan pakaian yang sama seperti tuan raja di jaman mesir kuno.
Sekarang wujud dari Goul tidak lagi menyerupai zombie, melainkan manusia kera.
Dan lebih gilanya lagi, Goul mampu mengeluarkan alat menyerupai pentungan yang
ditumbuhi duri-duri tajam.
“ARGGHHH!!” Auman Goul terdengar
menggelegar.
Mata Vera membulat. Refleks mundur beberapa
langkah.
“Astaga..” Grin berkata pelan.
“Lebih baik kita lari terlebih
dahulu Grin.. “ Vera sudah berlari melewati beberapa pintu, Grin mengikuti dari
belakang. Hanya saja langkah mereka terhenti di dekat air kolam, Goul sudah
terlebih dahulu menghalangi pintu keluar.
“Kita harus menghadapi dia Vera,
Tidak ada gunanya juga kita berlari..” Grin berkata. Vera mengangguk,
mengenggam erat gading putih di tangan kanan. Tak banyak berkata lagi Vera maju
dan menyerang berkali-kali, gading putih membelah udara, Vera terus
menyambit-nyambitkan Gading putih, namun terus berhasil dielaki oleh Goul.
“Gerakannya semakin cepat..” Vera
berkata dalam hati, napasnya tersenggal. Goul membalas serangan Vera dengan
sekali pukulan yang mendarat di perut Vera, Vera lagi-lagi terpental membelah
dinding. Kali ini Vera benar-benar merasa kesakitan, berkali-kali lipat dari
sebelumnya. Ia terbaring tak berdaya, gading putih terpental.
“Veraaa...” Grin menghampiri. Melihat
Vera terbaring tak berdaya, emosi Grin memuncak. Ia membesarkan tubuhnya, lebah
hijau itu mengarahkan sengatan runcing ke arah Goul, hendak menyerang. Grin
menyerang dari udara berusaha menancapkan sengatan runcing ke tubuh Goul,
lagi-lagi serangan itu mampu dihindari. Dan sengatan runcing dari Grin hanya
tertancap ke lantai. Serangan Grin dibalas cepat oleh Goul, satu pukulan berhasil
menyentuh tubuhnya, membuat Grin terbental jauh ke pintu keluar. Tubuh Grin
kembali mengecil. Sekejap Vera ikut merasakan rasa sakit yang dirasakan Grin.
Namun Vera berteriak,
“Sekarang Grin!!.” Grin menuruti apa perkataan Vera, dengan cepat Grin menekan
tombol di dinding luar pintu. Lantai tepat dipijakan Goul tiba-tiba terbuka,
Goul terjerambab ke dalam lubang tersebut. Rencana Vera akhirnya Berhasil.
Sebelumnya Vera memang sudah
merancanakan hal ini. Saat pertama kali Vera dan Grin sampai disini mereka
sudah melihat tombol yang terdapat di dinding luar itu. Vera menyempatkan untuk
menekan terlebih dahulu tombol apakah itu. Setelah tahu disana rupanya ada
jebakan Vera berusaha untuk memancing Goul untuk kesana. Meskipun mendapatkan
beberapa kesulitan, Vera bersyukur rencana itu sukses.
Dengan kekuatan Chlorokinesis Level 2 Vera melilit tubuh Goul disana, Goul tak bisa
lagi berkutit, pergerakan dirinya di dalam terbatas.
“Cuittt..Cuitt..” Vera bersiul memancing
supaya Goul melirik ke atas, Vera mengangkat kedua alisnya, Menatap dengan
penuh kemenangan. “Chlorokinesis
Element...” Dan tanpa menunggu waktu lagi, Vera cepat mengeluarkan kekuatan
tanaman, dua tanaman keluar dari telapak tangannya, ujung tanaman yang runcing
itu berhasil menembus ke dua mata Goul. Goul memekik kesakitan hingga akhirnya
wujudnya berubah menjadi kepingan hitam, Vera mengambil kepingan hitam
menggunakan kekuatan tanamannya. Misi Vera pun selesai untuk tahap ini..
Bersambung.. BACA Episode 10 nya DISINI
No comments:
Post a Comment